CERITA SEDERHANA

cerita kehidupan ini kiranya dapat membantu kita di dalam menjalani kehidupan sehari-hari didalam keluarga,masyarakat,pekerjaan,dan orang tua juga anak-anak

Senin, 04 April 2016

Bersukacita dan Bersyukur

     Apakah yang membuat kita bisa tetap bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan?
Itulah yang menjadi banyak pertanyaan orang, apalagi jika kehidupannya menghadapi banyak masalah baik secara ekonomi dan sosial.
      Tidak mudah memang, terlebih Kalau kita tidak mau berusaha untuk mencari solusinya,ada beberapa hal yang mungkin bisa membantu kita melakukannya:
     Pertama, kita harus menyadari bahwa kita memiliki Allah yang besar yang sanggup menyelesaikan masalah kita.
     Ya,itulah hal pertama yang harus selalu ada didalam hati kita: Kita memiliki Allah yang besar yang sanggup melakukan segala perkara. Sebesar apapun masalah yang kita hadapi, Allah kita jauh lebih besar daripadanya.Ia sanggup menyelesaikannya bagi kita.
     Kedua, dibalik semua keadaan atau masalah itu (entah itu terjadi karena kesalahan atau kelalaian kita ),itu semua hanya bisa terjadi atas perkenan Tuhan.
     Dalam setiap masalah yang anda alami,satu hal yang harus selalu anda perhatikan, yaitu: Apakah masalah itu terjadi karena dosa dan kesalahan anda atau tidak?
     Kalau ya,maka tidak ada pilihan lain, anda harus bertobat dan meninggalkan dosa-dosa anda itu!
     Sebab kalau kita tidak bertobat, sekalipun kita berseru -seru kepada Tuhan dalam doa bahkan disertai puasa,Tuhan tidak akan bisa menolong kita, sebab firman Tuhan berkata:di Yesaya 59:1-2:

     "Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan,dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

     Bertobatlah dan jangan ulangi lagi. Tuhan menghendaki supaya kita tidak melakukan hal yang sama pada masa yang akan datang. Tuhan menghendaki kita bertumbuh.
     Tetapi, kalau masalah itu terjadi bukan karena kesalahan atau karena dosa kita, bertahan dan bersukacitalah!percayalah, dibalik semua itu ada hadiah yang menanti.
     Dan ingatlah, semakin besar tantangan yang kita hadapi, akan semakin besar pula upah yang akan kita terima. Amen.












Sabtu, 02 April 2016

     Hal memberi dan menerima sering sekali menjadi perdebatan oleh para teolog,dan kita berharap bukan sekedar teori. Hal ini juga bukan merupakan sebuah dongeng untuk kemudian tidak diacuhkan oleh orang-orang terpelajar. juga bukan sekedar fakta untuk disimpan dalam jangka waktu lama oleh orang-orang yang kritis, juga bukan sebuah teka-teki untuk dipecahkan oleh orang-orang yang terobsesi. Lebih dari semua itu, hal ini adalah suatu kebenaran yang paling penting pada saat ini, yang tidak cukup untuk dipahami saja tetapi harus dipersiapkan, diusahakan, dan dijalankan dengan serius.
     Kita ingat kisah janda di Sarfat dalam 1 Raja-raja 17?membaca kisah ini, sering kali kita berpikir bahwa mukjizat itu terjadi karena janda itu sudah berkorban begitu besar.
     Apa sebenarnya yang Tuhan atau Elia minta dari janda Sarfat ini?
     Mari kita baca dan teliti kisahnya.

     Sesuai dengan perintah Tuhan, Elia pergi ke Sarfat dan tampaklah di sana seorang janda yang sedang mengumpulkan kayu api,lalu: kita bisa baca kisah lengkapnya di 1Raja-raja 17:10b-12
      Kalau kita baca kisah ini selintas saja, maka kita akan berkata, "Betapa teganya Tuhan atau Elia meminta janda miskin itu berkorban begitu rupa. Bukankah ia hanya punya segenggam tepung dan sedikit minyak? Dan itulah yang terakhir milik mereka. "
     Dan para pengkhotbah pun selalu mensyaratkan "korban yang begitu besar "untuk terjadinya sebuah mukjizat. Mereka berkata "kalau Saudara mau mengalami mukjizat seperti janda Sarfat ini, lakukan seperti yang dia lakukan. Berkorbanlah begitu rupa! Tidak usah khawatir tentang hidup Anda, Tuhan akan melakukan mukjizat bagi saudara.
     Itu satu khotbah yang baik bukan?
     Tetapi apakah benar demikian? apakah sesungguhnya yang diminta oleh Elia?Mari kita lanjutkan membaca, di 1 Raja-raja 17:13

     "Tetapi Elia berkata kepadanya:'janganlah takut, pulanglah,buatlah seperti yang kau katakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya,dan bawalah kepadaku,kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu."

     Perhatikan: pada waktu pertama ia meminta (ayat 10-11),Elia hanya meminta sedikit air dan sepotong roti. Dan untuk menegaskan apa yang dia minta, pada ayat 13 dia menambahkan perkataan "kecil ".dia berkata, "sepotong roti bundar kecil. "
     Sedikit air, itu tidak berarti semua yang ada! Dan sepotong roti bundar kecil, itu hanyalah sebagian(kecil )dari apa yang ada (pada janda itu ).
     Kita harus mengakui bahwa kerap kali kita berpikir bahwa sebelum membuat mukjizat, Tuhan selalu membawa kita kepada situasi yang "begitu sulit "dan "sangat memberatkan".
     Entah bagaimana mulanya,saya juga sempat berpikir bahwa Elia telah begitu tega.permintaannya itu begitu berat untuk dilakukan. Kita harus mengesampingkan sama sekali kepentingan kita agar dapat mengalami mukjizat Tuhan.
     Tetapi perhatikanlah apa kata Elia:"jangan takut, pulanglah, buatlah seperti yang kau katakan....."
     Kita lihat, Elia tidak menghalangi janda itu membuat roti bagi dia dan bagi anaknya.Dia hanya meminta agar janda itu membuatkan "terlebih dahulu"bagi dia sepotong roti bundar kecil dari tepung yang ada. Elia berkata,...... tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya,dan bawalah kepadaku,kemudian barulah










Sabtu, 26 Maret 2016

Antara ideal dan realita

     Dalam beberapa kesempatan ketika kita sering berdiskusi tentang firman Tuhan, sering muncul kesimpulan seperti ini: menjalaninya yang susah,teori tidak sama dengan prakteknya,dan banyak lagi alasan yang seakan-akan ingin mengatakan menjalani hidup yang sesuai dengan firman Tuhan adalah sangat sulit, dan sering juga dalam berbagai kesempatan saya mendengar firman Tuhan dari Hamba Tuhan mereka seakan-akan menakut-nakuti bahwa ikut Tuhan kita akan menderita dan sengsara, saudara-saudara sering kali masalah tentang bagaimana kita menjalani firman Tuhan ada pada diri kita sendiri, klasik memang masalahnya,tapi itulah realitanya.
     Kerap kali kita bukan tidak sanggup dibentuk, melainkan kita memang tidak mau dibentuk. Kita berpikir, "saya 'kan sudah melayani Tuhan, sudah berbuat ini dan itu dan berbagai macam alasan lain. Lalu kita bertanya kepada diri sendiri, mengapa saya mesti mengalami hal seperti ini lagi? "
      Oh...Tuhan, saudara-saudara yang kukasihi, masalahnya bukan karena beratnya masalah atau beban yang Tuhan taruh dipundak kita, tetapi kerap kali karena kita memang tidak mau memikulnya!
     Saya bertaruh untuk Anda,bahwa sepanjang kita mau memikulnya,kita pasti sanggup memikulnya.
     TUHAN TAHU KEKUATAN KITA
     Ia tidak pernah dan tidak akan pernah menyuruh kita melakukan sesuatu yang kita tidak sanggup untuk melakukannya.
     Kita tidak akan pernah menyuruh anak kita yang berumur 8 tahun untuk memikul karung beras seberat 50kg,atau pekerjaan berat lainnya yang kita tahu anak kita tidak akan sanggup melakukannya,karena kita tahu kekuatannya!
Tuhan berkata,di Matius 11:30

     "Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun Ringan."

     Perhatikan,Tuhan berkata: beban-Ku pun ringan.
      Jadi, jika ada beban yang terasa berat, pastilah itu bukan beban yang berasal dari Tuhan. Sebab beban yang dari Tuhan itu ringan adanya,bahkan seandainya ada kuk yang dipasang oleh Tuhan dalam hidup kita, kuk yang dipasang -Nya itu pun enak rasanya. Oleh karena itu mari sekarang,
      "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada -Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." 1 Petrus 5:7.
     Inilah saatnya anda menyerahkan semua beban itu kepada Tuhan. Serahkanlah seluruhnya,semuanya,jangan mau memikul beban yang tidak perlu.
     Tuhan tidak menyuruh kita memikul beban yang kita sendiri tidak sanggup untuk memikulnya, bahkan Ia sendiri telah berkata, di Matius 11:28

     "Marilah kepada -Ku,semua yang letih lesu dan berbeban berat,Aku akan memberi kelegaan kepadamu."

      Kenyataannya kita kerap kali berpikir negatif tentang Tuhan. Walaupun tidak kita ungkapkan secara terbuka, tetapi kita sering menempatkan Tuhan itu sebagai Tuhan yang kejam.
      Itu sebabnya setiap kali kita melakukan firman -Nya, kita lakukan dengan perasaan berkorban, bukan dengan sukacita.
     Karena berlandaskan kepada sikap hati yang demikian, maka perintah Tuhan itu akan terasa berat untuk dilakukan.
   













Senin, 21 Maret 2016

sibuk pikirkan kembali

     Sahabat yg terkasih dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang terlalu sibuk dengan kegiatan kita, sehingga kita sering lupa pada hal yang penting untuk apa Tuhan menciptakan kita dimuka bumi ini, ada sebuah cerita sederhana yang mendiskripsikan bagaimana itu terjadi,

     Kisah nyata ini terjadi di sebuah kota besar di Amerika Serikat. Seorang pengemudi mengendarai mobilnya masuk ke sebuah Full Service Station untuk mengisi bensin dan service kecil.
     Seketika itu juga, tiga orang karyawan keluar menyambut dan melayani pengemudi mobil itu. Karyawan pertama membersihkan kaca mobil; karyawan kedua memeriksa mesin; dan karyawan yang ketiga memeriksa ban.ketika pekerjaan mereka telah selesai, pengemudi tersebut segera membayar jasa service mereka sekaligus 45 liter bensin yang dipesannya.Kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
     Tiga menit kemudian pengemudi tersebut kembali. Sekali lagi karyawan itu keluar menyambutnya."Saya merasa malu untuk menanyakan hal ini, "kata pengemudi mobil itu "tetapi apakah salah satu dari anda sudah mengisi bensin kemobil saya tadi? "
     Ketiga karyawan tersebut melihat satu sama lain dan saling menggelengkan kepala.karena terlalu terburu-buru, mereka lupa untuk mengisi bensin ke mobil tersebut.
     
     Jadi sahabat mari kita berhenti sejenak untuk bertanya kepada diri kita sendiri apa yang terpenting yang harus kita lakukan dalam hidup ini.

     Jika engkau tidak lagi mampu memberi makna pada kegiatan hidupmu sehari-hari, dan semuanya menjadi rutinitas belaka tanpa jiwa, cinta kasihmu akan menjadi sekedar kedermawanan;
Kemurnianmu menjadi kesusilaan
Matiragamu menjadi kebodohan
Kedisiplinanmu menjadi cambuk, dan
Semua pekerjaanmu akan sia-sia saja.












Jumat, 18 Maret 2016

Nasib atau takdir

      Saya melihat tumbuhan itu tumbuh, ditempat yang tidak semestinya, tumbuhan ini tumbuh di tembok depan rumah, tumbuhan itu tampak sehat dan subur walau tumbuh pada tempat yang tidak layak,saya teringat dengan satu pertanyaan seorang sahabat tentang takdir atau nasib.
      Ada begitu banyak orang yang percaya dan menerima begitu saja pengajaran tentang nasib atau takdir. Seolah-olah Tuhan sudah menentukan seseorang menjadi kaya dan yang lain menjadi miskin. Tuhan menyelamatkan seseorang masuk ke surga, tetapi Ia tidak ingin menyelamatkan yang lain.

     Seharusnya kita menyadari: Tuhan mengasihi setiap manusia dengan kadar yang sama. Tuhan menghendaki semua orang berbahagia dan masuk ke surga. Itulah yang tertulis di dalam Alkitab.

     Firman Tuhan tidak pernah dan tidak akan pernah bertentangan satu dengan yang lain.

     Jikalau ada suatu peristiwa atau ayat yang tampaknya bertentangan dengan yang lain, harap kita jangan cepat -cepat mengambil kesimpulan. Lihatlah terlebih dahulu latar belakang penulisannya dan perhatikan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Bahkan, kerap kali permasalahannya ada pada tafsiran atau terjemahannya.
     Itulah sebabnya setiap kali ada ayat yang membingungkan, atau tampaknya bertentangan satu dengan yang lain, ada baiknya kita membaca Alkitab dari terjemahan yang berbeda. Dan sebelum mengambil kesimpulan,yakinilah yang satu ini: Apapun yang Tuhan lakukan, sekalipun itu tampaknya "seolah -olah tidak adil "percayalah Tuhan melakukan segala sesuatu ada dasarnya.

     Tuhan selalu mempunyai dasar yang teguh dalam setiap tindakan -Nya.
   
     Tentang berkat-berkat-Nya,Tuhan berkata di Yohanes 10:10b

     "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. "

     Menurut Anda, siapakah mereka itu?
Jawabnya adalah: setiap orang, yaitu siapa saja yang percaya dan beriman kepada -Nya. Bagi mereka Tuhan sudah menyediakan hidup yang berkelimpahan.
Tuhan berkata,di Matius 9:29

     "Jadilah kepadamu menurut imanmu."

     Jika kita perhatikan:Tuhan menyerahkannya kepada kita. Anda semua dan saya!

     Siapapun kita, sepanjang kita percaya dan melakukan petunjuk -petunjuk-Nya,maka berkat-berkat-Nya yaitu hidup yang berkelimpahan akan menjadi milik kita.
Tuhan berkata,di Ulangan 28:1-6

     "Jika engkau baik -baik mendengar suara Tuhan, Allahmu dan melakukan dengan setia segala perintah-nya yang kusampaikan kepadamu  pada hari ini, maka Tuhan, Allahmu,akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengar suara Tuhan, Allahmu:Diberkatilah engkau dikota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu,hasil bumimu dan hasil ternakmu,yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. "

     Jadi semua tergantung kepada kita. Demikian juga tentang surga dan keselamatan, firman Tuhan berkata di 2 Petrus 3:9

     "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu,karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa,melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. "

     Jika kita perhatikan, firman ini dengan sangat jelas berkata bahwa Tuhan tidak menghendaki seorang pun binasa.Tuhan menghendaki semua orang di selamatkan.

     Tidak perduli apakah ia seorang pembunuh ,pezinah dan lain sebagainya. Dia menghendaki mereka semua di selamatkan dan masuk surga.
     Bagaimana caranya?
     Yaitu dengan cara bertobat, menerima Tuhan sebagai juruselamat mereka. Dan itulah kehendak Tuhan dari semula.
Firman Tuhan berkata di Yehezkiel 33:11

      "Katakanlah kepada mereka: demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik,melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah,bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? "

     Menurut anda dosa apakah yang terbesar yang dapat anda lakukan? Membunuh, menyembah berhala?
     Membunuh memang dosa besar, tetapi itu bukan dosa terbesar! Menyembah berhala adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi itu juga bukanlah dosa yang terbesar.
     Dosa yang terbesar yang dapat anda lakukan adalah Kesombongan!!!
     Sekalipun anda telah berzina, selingkuh, menajiskan hidup nikah anda begitu rupa, sekalipun telah banyak dosa -dosa yang lain yang sangat besar telah kita lakukan dalam hidup kita, sepanjang kita bertobat dan datang dengan rendah hati kepada Tuhan, Tuhan akan mengampuni kita. Firman Tuhan berkata di 1Yohanes 1:9

     "Jika kita mengaku Dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. "











Kamis, 17 Maret 2016

Bagaimanakah kita membuat keputusan

      Dalam kehidupan kita ,kita harus membuat berbagai keputusan yang menentukan, terkadang kita dihadapkan kepada keputusan -keputusan sulit yang membuat kita bingung apa yang harus kita lakukan, karena keputusan yang kita ambil menentukan hidup kita kedepan, kali ini kita menguji apa yang dikatakan Alkitab, untuk membantu kita membuat suatu keputusan.
     Kita tentu masih mengingat tiga orang wanita, yang bernama Naomi,Rut,dan Orpa?ketiga wanita ini dihadapkan pada suatu pilihan dan pilihan mereka itulah yang menentukan masa depan mereka. kita bisa membaca kisahnya dengan lengkap dalam kitab Rut 1:1-22.
     Mereka bertiga baru saja kehilangan suami mereka masing-masing. Sungguh tragis sebenarnya. Naomi kehilangan suaminya, Elimelekh,dan kedua anak laki-laki nya, Mahlon dan Kilyon yang menjadi suami Rut dan Orpa.
     Ketika mendengar bahwa Israel sudah dipulihkan dari kelaparan,Naomi mengambil keputusan untuk kembali pulang ke Israel.
     Alkitab menggambarkan betapa hubungan antara mertua dan menantu ini sungguh sangat baik, mereka sungguh saling mengasihi satu dengan yang lain. Naomi mengasihi kedua menantunya,dan Rut dan Orpa juga sungguh mengasihi Naomi,mertuanya.
     Pada mulanya Naomi mengajak kedua menantunya untuk bersama-sama dengan dia, pulang ke Israel. Namun mempertimbangkan masa depan kedua menantunya itu, dalam perjalanan menuju Israel Naomi meminta kedua menantunya itu untuk pulang saja ke rumah orangtua masing-masing dan menikah dengan pria yang lain.
     Pada mulanya kedua menantu ini menolak untuk kembali dan berpisah meninggalkan mertuanya itu. Namun setelah melalui dialog sedemikian rupa, akhirnya Orpa memutuskan untuk kembali pulang ke rumah orangtuanya di Moab.tetapi, Rut tetap ngotot untuk menyertai Naomi ke Israel. Firman Tuhan berkata di Rut 1:16-17:

     "Tetapi kata Rut:'janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab kemana ke mana engkau pergi, kesitu jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, disitu jugalah aku bermalam; bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;dimana engkau mati,aku pun mati di sana. "

     Dan kita membaca dalam Alkitab, karena keputusannya itu Tuhan menuntun langkah Rut untuk bertemu dengan Boas,seorang juragan tanah yang akhirnya mengangkat Rut menjadi istrinya. Karena itu nasib Rut berubah seketika. Dari seorang janda miskin pemungut jelai,kini ia menjadi istri dari seorang yang kaya raya sekaligus terhormat.
     Dan kalau kita lihat dalam silsilah Tuhan kita, Yesus kristus, dalam Injil Matius pasal satu,maka kita akan menemukan nama Rut dan Boas ada tertulis di sana.

     Pertanyaannya dari mana semua itu dimulai?

     Dari sebuah keputusan yang telah diambil olehnya. Sebuah keputusan yang telah mengubah seluruh hidupnya.
Karena keputusan itulah,Tuhan telah menuntun langkah -langkahnya untuk bertemu dengan Boas.

     Banyak orang berpikir bahwa itu memang sudah nasib Rut.

     Tidak, itu terjadi karena keputusannya,karena ia memilih setia kepada mertua dan Tuhannya.
      Banyak orang yang berpikir bahwa pertemuan antara Rut dan Boas adalah hasil rekayasa Naomi.Naomi justru tidak tahu kemana Rut pergi memungut jelai.Firman Tuhan berkata di Rut 2:19


     "Maka berkatalah mertuanya kepadanya:Dimana engkau memungut dan dimana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu! Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya itu pada siapa ia bekerja, katanya: nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah Boas,"

     Lalu Naomi berkata kepadanya,Rut 2:20b
"Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita, "
 
     Sahabat dalam Tuhan, Firman Tuhan berkata,di Mazmur 37:23

     "Tuhan menetapkan langkah -langkah orang yang hidup nya berkenan kepada -Nya. "

     Biarlah kita belajar mendengar suara -Nya dan berusaha mematuhi -Nya.













Jumat, 11 Maret 2016

jika aku lemah,maka aku kuat

     Pernahkah kita merasa tidak berdaya karena kehidupan yang kita jalani seakan-akan begitu berat sehingga kita menjadi lemah didalam menjalaninya,cobaan dan ujian datang silih berganti seakan-akan tidak ada ujungnya. Itu lah yang dirasakan Rasul Paulus, Ia mengeluh kepada Tuhan tentang kelemahannya menghadapi duri dalam dagingnya, Tuhan menjawab dia, di 2 Korintus 12:9a

     "Cukuplah kasih karunia -Ku bagimu,sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. "

     Oleh karena itu Paulus berkata,di 2 Korintus 12:10
      "Sebab itu aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku,supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu, aku senang dan rela didalam kelemahan, didalam siksaan, didalam kesukaran, didalam penganiayaan dan kesengsaraan karena Kristus. Sebab jika aku lemah,maka aku kuat."
     Paulus berkata: "sebab jika aku lemah,maka aku kuat."bagaimana kita dapat menjelaskan ini?mari kita mendiskusikan lebih dalam lagi.
     Apabila pada suatu saat anda merasa tidak mampu lagi untuk mengatasi masalah anda, apa kira-kira yang akan anda lakukan? Menyerah,menerima keadaan? Atau anda akan datang kepada Tuhan?
      Anda datang kepada Tuhan dan menyerahkan semua pergumulan anda kedalam tangan -Nya, bukan?
      Dan bila kita datang dan menyerahkan diri kepada Tuhan, apa yang akan terjadi? Ia akan mengambil alih masalah kita. Ia telah berkata di Matius 11:28

     "Marilah kepada -Ku,semua yang letih lesu dan berbeban berat,Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
   
      Semakin kita merasa diri tidak mampu, tentunya tingkat penyerahan kita akan semakin tinggi pula, bukan?
     Semakin tinggi tingkat penyerahan kita kepada Tuhan, akan membuat Tuhan semakin bebas bekerja. Karena Tuhan semakin bebas bekerja, akan membuat semakin besar pula kuasa-Nya yang bekerja. Karena semakin besar kuasa Tuhan yang bekerja.,akan membuat semakin besar pula kemenangan yang akan kita terima! Anda setuju?
     Dengan demikian, mari,setiap kali kita merasa lemah dan tidak mampu lagi berbuat apa -apa, datang kepada Tuhan dan menyerah sepenuhnya kepada -Nya. Ia akan bekerja menyelesaikan masalah kita dan membuat kita hanya menjadi penonton saja. Ia telah berjanji di Mazmur 91:7-8

     "Walau seribu orang rebah di sisimu dan sepuluh ribu di sebelah kananmu,tetapi itu tidak akan menimpamu.Engkau hanya menonton nya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik."
      Mungkin anda berkata, "tetapi semua masalah ini terjadi karena dosa-dosa saya. "
      Sepanjang kita bertobat, dan mau berubah, Tuhan akan mengampuni dan menjadikan semua peristiwa itu menjadi sebuah bukti, betapa besarnya kasih Tuhan dalam hidup kita.
Firman Tuhan berkata di 1 Yohanes 1:9

     "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. "
Jadi kita lemah datang kepada Tuhan